Tanggal : 05-05-2025
Purworejo — Senin, 5 Mei 2025. Puskesmas Bruno menyelenggarakan Pertemuan Audit Maternal Perinatal (AMP) pada Senin, 5 Mei 2025, bertempat di aula Puskesmas Bruno. Kegiatan ini merupakan bagian dari strategi peningkatan mutu pelayanan kesehatan ibu dan bayi di wilayah kerja Puskesmas Bruno, khususnya dalam menganalisis dan mengevaluasi kasus kematian ibu dan perinatal secara sistematis.
Pertemuan ini dihadiri oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Purworejo, dr. Nursalim, serta para dokter, bidan, dan petugas kesehatan Puskesmas Bruno. Dalam arahannya, dr. Nursalim menekankan bahwa audit maternal perinatal bukan sekadar rutinitas administratif, melainkan instrumen penting dalam upaya pencegahan kematian yang dapat dicegah melalui perbaikan pelayanan.
Dinas Kesehatan Daerah memiliki peran strategis dalam pelaksanaan audit ini, mulai dari menyediakan kerangka kerja teknis, memfasilitasi proses audit yang terstandar, hingga memastikan adanya tindak lanjut nyata terhadap hasil audit. Melalui pemantauan dan supervisi yang berbasis data, Dinkesda dapat membantu mengidentifikasi pola risiko yang berulang dan mendukung intervensi yang lebih tepat sasaran.
AMP adalah alat untuk melihat kelemahan sistem pelayanan, bukan mencari kesalahan individu. Hasil audit akan digunakan untuk menyusun rencana perbaikan, termasuk pelatihan SDM, perbaikan alur rujukan, hingga penyusunan kebijakan teknis di tingkat kabupaten, jelas dr. Nursalim.
Dalam pertemuan ini, dibahas beberapa kasus kematian ibu dan bayi yang terjadi dalam kurun waktu tertentu, dengan fokus pada aspek keterlambatan pelayanan, kendala rujukan, serta faktor risiko klinis yang mungkin bisa dicegah. Diskusi berlangsung secara terbuka dan ilmiah, dengan harapan tercapainya perbaikan berkelanjutan dalam sistem layanan kesehatan primer.
Dinas Kesehatan Daerah juga berkomitmen untuk terus memfasilitasi pelaksanaan AMP secara berkala di seluruh wilayah kabupaten sebagai bagian dari upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi sesuai target nasional. Sinergi antara tenaga kesehatan, fasilitas pelayanan, dan pemerintah daerah menjadi kunci keberhasilan program ini. (MI)