Tanggal : 17-04-2025
Purworejo, 17 April 2025 – Telah dilaporkan satu kasus kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di Desa Luweng Kidul, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo. Kejadian ini dinyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo, melalui bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2), mengingat potensi penyebaran yang cukup tinggi serta adanya risiko penularan di tengah musim penghujan yang masih berlangsung.
Sebagai langkah awal, tim surveilans dari Puskesmas Karanggetas bersama Dinas Kesehatan langsung melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) ke lokasi kejadian. PE dilakukan untuk menilai kondisi lingkungan, surveilans kasus, dan tingkat kepadatan jentik nyamuk Aedes aegypti, vektor utama penyebaran virus DBD.
Berdasarkan hasil PE di lapangan, ditemukan adanya potensi tinggi bagi penularan DBD di lingkungan permukiman warga, ditandai dengan Angka Bebas Jentik (ABJ) yang rendah, banyaknya tempat penampungan air terbuka, dan minimnya upaya pemberantasan sarang nyamuk secara mandiri.
Sebagai respons konkret atas KLB ini, Dinas Kesehatan dan Puskesmas Karanggetas menyusun dan melaksanakan Rencana Tindak Lanjut (RTL) bersama pemerintah desa dan masyarakat, yang mencakup:
1. Penyuluhan Masyarakat dan Pembentukan Kader Jumantik
Tim kesehatan melakukan edukasi langsung kepada warga mengenai bahaya DBD, cara penularan, serta pentingnya pemberantasan sarang nyamuk. Selain itu, telah dibentuk kader Jumantik Desa yang bertugas melakukan pemantauan jentik secara rutin dan menjadi perpanjangan tangan tenaga kesehatan di lapangan.
2. Pelaksanaan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk)
Kegiatan PSN dilakukan serentak bersama masyarakat dengan pendekatan gotong royong. Warga diajak untuk menerapkan 3M Plus: Menguras, Menutup, dan Mengubur barang bekas, serta melakukan tindakan tambahan seperti pemasangan kelambu, pemberian larvasida, dan penggunaan lotion antinyamuk.
3. Pemantauan Jentik Berkala (PJB) oleh Kader
Kader Jumantik yang telah dibentuk dan dilatih mulai melaksanakan pemantauan jentik rumah ke rumah secara berkala. Hasil pemantauan dicatat dan dilaporkan secara sistematis kepada pihak Puskesmas untuk keperluan pemetaan wilayah berisiko.
4. Pemantauan Penambahan Kasus oleh Puskesmas
Puskesmas Karanggetas meningkatkan kegiatan surveilans aktif, termasuk pencatatan kasus demam, pemantauan rujukan pasien, serta edukasi kepada petugas medis untuk deteksi dini gejala DBD.
Kepala Bidang P2 Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo menegaskan bahwa pencegahan DBD bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga menjadi tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat. Kematian akibat DBD seharusnya dapat dicegah jika penanganan dilakukan sejak dini dan lingkungan tetap terjaga. Kami mengajak masyarakat untuk rutin membersihkan lingkungan dan segera memeriksakan diri bila mengalami gejala demam tinggi mendadak, nyeri otot, atau timbul bintik merah di kulit, ujarnya. (MI)